Heatsink Fin Terikat, yang biasa disebut dalam bahasa Tiongkok sebagai heatsink fin las atau heatsink fin terikat, adalah jenis heatsink yang mengintegrasikan sirip pendingin individu dengan pelat dasar melalui proses khusus. Komponen ini memainkan peran penting dalam aplikasi manajemen panas berkinerja tinggi.
Seperti namanya, inti dari teknologi Bonded Fin terletak pada proses "pengikatan" atau "pengelasan":
1. Brazing
· Proses: Pertama, sirip logam individu (biasanya aluminium atau tembaga) disusun secara presisi di atas alas menggunakan perlengkapan atau cetakan. Kemudian, bahan solder (paduan dengan titik leleh lebih rendah daripada material dasar) ditempatkan pada titik-titik kontak antara alas dan sirip. Akhirnya, perakitan dipanaskan dalam tungku brazing atmosfer terkendali, menyebabkan material brazing meleleh dan mengisi celah melalui aksi kapiler. Setelah pendinginan, terbentuk ikatan metalurgi yang kuat.
· Karakteristik: Ini adalah proses Bonded Fin yang paling umum dan andal, mampu mencapai kekuatan ikatan yang sangat tinggi serta konduktivitas termal yang sangat baik.
2. Perekatan Epoksi
· Proses: Adhesif epoksi dengan konduktivitas termal tinggi merekatkan sirip ke substrat.
· Karakteristik: Suhu proses rendah dan biaya relatif murah. Namun, terdapat dua kelemahan utama: Pertama, resistansi termal adhesif jauh lebih tinggi dibandingkan logam, sehingga mengurangi konduktivitas termal keseluruhan. Kedua, operasi suhu tinggi dalam jangka panjang dapat menyebabkan risiko penuaan atau kegagalan. Oleh karena itu, metode ini terutama digunakan pada aplikasi yang tidak memiliki tuntutan kinerja ekstrem.
3. Proses Lain: Metode seperti friction stir welding ada, tetapi penerapannya kurang luas dibandingkan brazing.
Keunggulan:
1. Fleksibilitas Desain dan Rasio Aspek Sirip yang Luar Biasa
· Sirip dapat dibuat sangat tipis, tinggi, dan tersusun rapat, menghasilkan luas permukaan disipasi panas yang sangat besar dalam jejak alas tertentu. Ini merupakan keunggulan utama dibanding proses ekstrusi.
· Memungkinkan pembuatan sirip yang lebih tinggi dibanding proses tempa dingin.
2. Kinerja Termal yang Unggul
· Ikatan logam yang terbentuk melalui proses brazing memiliki hambatan termal yang sangat rendah, mendekati struktur monolitik. Panas secara efisien dikonduksikan dari pelat dasar ke ujung-ujung sirip.
3. Kombinasi Material yang Fleksibel
· Kombinasi sirip aluminium dengan alas tembaga dapat diwujudkan. Konduktivitas termal tembaga yang tinggi menyerap panas dengan cepat, sementara bobot ringan dan biaya rendah aluminium memungkinkan disipasi panas yang luas, mencapai keseimbangan optimal antara kinerja dan biaya. Hal ini sulit dicapai dengan proses lain.
4. Geometri yang Beragam
· Bentuk sirip tidak terbatas pada garis lurus; dapat dirancang bergelombang, seperti jarum, atau bentuk lainnya untuk mengoptimalkan aliran udara dan efisiensi disipasi panas.


