Radiator tempa dingin, juga dikenal sebagai radiator bersirip tempa dingin atau radiator sirip skiving, diproduksi melalui proses pengerjaan logam yang menggabungkan penempaan dingin dan skiving. Radiator ini telah menduduki posisi penting dalam manajemen termal berkinerja tinggi karena kepadatan siripnya yang sangat tinggi serta konstruksinya yang monolitik.
Pemahaman mengenai heatsink tempa dingin bergantung pada proses "skiving" uniknya:
1. Persiapan Bahan Baku: Umumnya melibatkan ingot aluminium atau tembaga padat.
2. Pengikatan dan Penjepitan: Balok logam dijepit dengan kuat pada mesin khusus.
3. Proses Skiving: Ini adalah langkah utama. Alat yang sangat tajam mengupas lapisan dari balok logam, mirip seperti mengupas apel. Perbedaan utamanya terletak pada alat yang tidak membuang material sisa, melainkan mengontrol pemotongan secara presisi untuk mendorong dan membentuk bagian yang terangkat ke atas, sambil tetap mempertahankan hubungannya dengan dasar, sehingga membentuk sirip tegak.
4. Pembentukan: Melalui satu gerakan pemotongan yang terus menerus, seluruh baris sirip perpindahan panas berkepadatan tinggi lengkap "dibentuk" dari bahan logam pejal.
5. Pengerjaan Pasca-Pembentukan: Permukaan dasar dikerjakan agar rata, dan operasi tambahan seperti pelengkungan dapat dilakukan sesuai kebutuhan.
Keunggulan:
1. Kepadatan Sirip dan Rasio Aspek yang Sangat Tinggi: Ini merupakan keunggulan paling signifikan. Teknologi ini memungkinkan produksi sirip yang sangat tipis dan tinggi, memberikan luas permukaan perpindahan panas yang besar per satuan volume untuk pendinginan yang sangat efisien.
2. Resistansi Termal Kontak Nol: Struktur monolitik menghilangkan resistansi termal kontak yang disebabkan oleh proses seperti pengelasan atau penyisipan sirip, memastikan jalur konduksi panas yang sangat mulus dari dasar hingga ujung sirip.
3. Integritas Struktural dan Keandalan yang Unggul: Konstruksi monolitik memberikan kekuatan mekanis yang tinggi, sehingga tahan terhadap getaran dan benturan dengan risiko kerusakan yang minimal.
4. Fleksibilitas Desain: Selain sirip lurus, bentuk gelombang, sisik ikan, dan profil sirip kompleks lainnya dapat diproduksi dengan mengontrol jalur alat dan proses selanjutnya. Desain-desain ini mengganggu aliran udara untuk meningkatkan efisiensi perpindahan panas.
5. Pemanfaatan Material yang Tinggi: Proses pengikisan menghasilkan limbah material yang minimal (di luar kebutuhan penyisihan pemesinan), jauh lebih unggul dibanding metode frais yang menghilangkan material untuk membentuk sirip.


